Waktu adalah Rahasia Terbesar dalam Kehidupan Semesta

05 Waktu adalah Rahasia Terbesar dalam Kehidupan Semesta

Sebagian besar insan melupakan bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yg benar-benar dapat bertahan lama. Apapun yang kita miliki/peroleh hari ini, esok pun bisa saja pergi dari kita tanpa kita minta, hanya kenanganlah yang akan menjadi cerita sejarah.

“Saat kita beroleh kedudukan di puncak keemasan, bolehlah kita berbesar hati untuk memotivasi diri. Namun ingatlah, jangan besar kepala akan hal tersebut”.

Jelas kita sering merasa bangga dan senang apabila kita telah berhasil mencapai impian dan harapan, bahkan kita tunjukkan kepada semesta bahwa apa yang telah kita peroleh tersebut adalah keberuntungan yang tidak akan dimiliki oleh orang lain.

Kita mendadak dielu-elukan, dipuja, dan disambut oleh sebagian orang. Jadilah kita pongah akan keberhasilan tersebut, menjadi besar kepala, dan akhirnya mengukurkan pada orang lain dengan pencapaian kita tersebut.

Tak jarang pula kita menjadi lupa diri, lupa asal muasal kita, lupa dengan orang yang mengasihi kita, bahkan lupa bahwa kita terlahir tanpa sehelai benangpun dan tidak mampu berbuat apapun, hanyalah mampu menangis di pelukan ibunda kita.

Hidup di dunia ini sebenarnya tidak bertahan lama, ibarat hanya mampir sebentar untuk minum (urip mung sadermo mampir ngombe). Kita semua tahu bahwa rezeki, jodoh, dan maut adalah rahasia semesta. Hanyalah waktu yang akan membuktikannya. Beberapa detik lagi, menit, jam, dan beberapa hari kedepan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi, apakah kita masih berada di puncak impian dan harapan?

Sebaik-baiknya manusia adalah ia yang mampu menaruh belas kasih (welas asih) pada pikiran, perkataan, dan perbuatannya. Selalu meluruskan segala prasangka isi batok kepala, berbela rasa pada setiap duka lara sesama, dan menghargai diri orang lain dengan sepenuh hati dan ikhlas.

Betapa kita merasa kasihan dengan orang yang besar kepala atas segala sesuatu yang telah dimiliki dan diraihnya. Yang mana orang-orang tersebut melupakan bahwa Tuhan Yang Maha Kasih telah melebihkan nikmat pada dirinya, yang mana seharusnya dapat dibagi dengan orang yang juga memerlukan. Dan bahkan malah makin minta dipuja atas diri yg melebihi orang lain. Pun pula kita harus mampu memberikan sesuatu dari kekurangan kita. Jangan seperti orang-orang yang selalu lapar dan haus, yang hanya akan memberikan dari kelebihannya.

Sebuah kejujuran jelas mahal harganya, sangat mahal. Sebaliknya dusta adalah sesuatu yang murah dan mudah dilakukan. Sehingga tak heran, sebagian dari kita lebih memilih yang murah dan mudah. Renungkanlah bahwa tidak akan pernah seorang insan menemukan dan memiliki apa yang disebut ketentraman jiwa, jika apa yang kita ucapkan tidaklah sesuai dengan hati kita. Hanyalah waktu yang akan membuktikan, karena kita tahu bahwa rahasia terbesar dlm hidup ini adalah waktu.

Sebelum senja menenggelamkan kita, yang pernah menjelma menjadi mentari di langit biru, yg tak jarang kegusaran menjadi mendung yg menutupi bumi, tidak ada lagi mimpi-mimpi yang indah, ternyata awal yang kita bangun bersama telah luruh dan kalah di hadapan waktu. Hanyalah rela yg harus kita tempuh, suatu upaya keterpaksaan yg mau atau tidak mau harus kita tempuh, dan selaku menyandarkan pada waktu yg merupakan rahasia semesta Illahi.

V. Untoro untuk Inspirasiana, komunitas pemerhati taman baca di NTT dan Boyolali.

Facebook Comments