Diantara rasa hening dan kerinduan yang memekak, akan selalu ada cerita yang tidak mudah dilewati. Menarik tidaknya cerita itu tidak lagi jadi perkara yang harus dikaji.
Dingin menembus melalui langit-langit kamar dan ada yang luluh lantak hanya karena meratapi waktu-waktu lampau. Tempat dimana aku tidak semestinya lagi berada, tetapi harus tetap bertahan dalam berbagai keadaan yang semestinya kulepaskan kemelekatan itu. Kuabaikan berbagai cacian dan makian di sekitar, pun kukesampingkan haru, kesedihan, dan kenangan indah masa lampau.
Dalam keikhlasan yang begitu lapang, selalu tersemat rasa sesal. Bukan masalah tidak rela atau memaafkan. Namun, bukankah sebuah luka pasti meninggalkan bekas. Benarkah dengan kata maaf maka segalanya akan membaik dan menjadikan luka sembuh seperti sedia kala?
Tatkala risau mulai merajai isi hatimu, sesegeralah menolaknya. Tangkal apa yang akan semakin memperburuk keadaan, yang akan menjerat pada zona yang kita sendiri makin tidak mengetahui cara untuk melepaskannya. Tutuplah celah kesedihan agar tidak hinggap terlalu lama. Kita layak untuk selalu mengenyam kebahagiaan, kapanpun dan dimanapun. Bahkan layak bahagia melebihi dari mereka yang telah “menghancurkan” jagat yang kita punya.
Memberikan maaf memang tidak mudah. Bilapun belum dapat memberi maaf, coba lupakan masalah dan terus berjalan, maka kelapangan hati akan semakin bertumbuh dengan sendirinya.
Yakinlah bahwa hari-hari ke depan akan menuntun kita untuk melupakan segala luka yang disebabkan oleh mereka dan telah menjadi beban pikiran kita. Nikmatilah semua keadaan baik pun buruk. Olah keadaan itu menjadi kebahagiaan diri. Lambat laun semua luka dan bekasnya akan sirna seiring waktu berjalan.
Tak sedikit yang berakhir tanpa pernah kita harapkan dan tak sedikit pula yang pergi tanpa kita kehendaki. Dalam aneka ragam keambiguan hidup akan terjawab oleh waktu yang mengungkap semua tabir yang memberi petunjuk.
Yakinlah bahwa kebahagiaan dan kesedihan tidak pernah memandang situasi dan kondisi. Mereka akan hadir pada waktu yang kadang tidak pernah kita harapkan.
Tetaplah menjadi bintang di langit, biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini.
Tetaplah berbuat baik dan tebarkan cinta kasih karena sikap itulah yang akan menjadi cangkul untuk memperoleh kebahagiaan sejati. Semesta akan melepaskan kita untuk berjalan menggapai arah dan tujuan pengembaraan hidup.
Ditulis oleh V. Untoro untuk Inspirasiana
Facebook Comments