Pesona Danau Weekuri dan Pantai Mandorak, Serupa tapi Tak Sama


Pulau Sumba, adalah salah satu pulau terbesar di Provinsi NTT, selain Flores dan Pulau Timor. Terdiri dari empat kabupaten, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya (SBD), setiap wilayah ini memiliki kecantikan serta pesona yang berbeda.

Ibarat gadis muda belia yang menyembunyikan kecantikan sesungguhnya dibalik kepolosan, setiap lokasi di wilayah ini mampu menghipnotis siapa saja yang mengunjunginya.

Bagaimana untuk sampai di Sumba?
Saat ini tidak sulit untuk bisa merasakan keindahan Pulau Sumba. Bisa menggunakan jalur udara ataupun jalur laut. Untuk sampai di Pulau Sumba, bisa melalui rute Bandara El Tari Kupang atau Bandara Ngurah Rai Denpasar menuju Bandara Umbu Mehang Kunda, di Waingapu Sumba Timur atau menuju Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya.

Jalur laut juga dapat dipilih, menggunakan kapal ferry penyeberangan dari Kupang menuju Sumba Timur. Harga yang ditawarkan untuk rute laut sangat terjangkau.

Pesona Sumba Barat Daya

Bila wilayah Sumba Timur memiliki pesona yang kuat melalui bentangan alam stepa dan sabana pada deretan bukit yang mirip seperti bukit cantik dalam film anak-anak Teletubbies, atau sederet air terjun yang memukau serta Pantai Walakiri yang fenomenal, maka Sumba Barat Daya memiliki pemandangan danau yang eksotis dan pantai yang menawan.

Beberapa destinasi pantai yang dapat ditawarkan kepada wisatawan adalah Pantai Kita yang terdapat di daerah Tambolaka, Pantai Mbawana atau Pantai Banna, Pantai dan kampung adat Ratenggaro, Pantai Mananga Aba dan Pantai Mandorak.

Setiap pantai yang disebutkan memiliki kecantikan tersendiri yang mampu mengikat hati dan memikat mata pengunjung. Bak surga yang diturunkan ke bumi.

Weekuri yang eksotis

Destinasi danau di Sumba Barat Daya yang terkenal adalah Danau Weekuri. Danau ini adalah danau air asin yang terletak persis bersebelahan dengan lautan lepas.

Untuk tiba di sini, perlu berkendara selama 30 menit dari arah Tambolaka, ibukota Kabupaten SBD. Jalanan beraspal yang mulus siap mengantar Anda menjelajahi tempat wisata di Kecamatan Kodi ini.


Warna airnya yang biru toska dengan latar langit biru yang menawan, membuat tempat ini layak untuk direkomendasikan. Di sini ada beberapa spot foto terbaik untuk mendapatkan gambar yang indah. Bila melakukan perjalanan sendiri, tanpa teman atau sahabat, tidak perlu bersusah payah melakukan swafoto di sana.

Tersedia fotografer cilik di sana yang siap memberi jepretan indah untuk tiap spot foto yang indah. Bayarannya pun tidaklah mahal. Tidak ada patokan harga yang dibuat oleh anak-anak ini. Semua tergantung keikhlasan yang dipotret.

Dari sudut sebelah barat, dari ketinggian, akan nampak warna danau yang eksotis. Bila diamati, bebatuan yang ditumbuhi ganggang di dasar danau akan menciptakan bentuk hati yang kontras dengan warna air danau. Namun, harus hati-hati melangkah, terutama bila ingin mengambil gambar dari batu karang hitam yang ada. Karang yang tajam bisa melukai kaki Anda.


Pengelola setempat juga menyewakan rakit-rakit yang dapat digunakan untuk mengelilingi danau. Sekali sewa cukup merogoh kocek Rp. 20.000,- rupiah untuk satu rakit. Beberapa pasangan terlihat berpose di atas rakit. Untuk memotret di sini, bisa meminta bantuan pemilik rakit. Mereka paling memahami dari sudut mana sudut pengambilan yang paling mempesona dari sebuah foto. Hasil jepretan mereka tidak pernah mengecewakan.

Dekat tempat penyewaan rakit, ada satu spot foto yang tidak kalah indahnya. Dinding karang pada bagian atap, dipadu dengan warna air danau yang biru toska akan memberikan efek yang berbeda.

Selesai menikmati keindahan wisata danau, mata Anda akan dimanjakan dengan deretan tenunan SBD. Motif tenunan untuk daerah SBD berbeda dengan tenunan Sumba Timur yang kaya akan aneka corak. Tenunan SBD didominasi oleh warna polos dengan alur garis pada bagian bawah tenunan. Harga tenun yang dijual di lokasi ini, relatif murah. Anda bisa membawa pulang selembar tenunan berukuran besar, cukup dengan membayar Rp. 250.000,-.

Tidak tersedia warung makan di sini. Jadi kalau berniat berada di tempat ini dalam waktu yang relatif panjang, silakan membawa bekal yang dapat dibeli di Tambolaka. Bila haus, penduduk setempat menjual kelapa muda yang dijual dengan harga murah. Tersedia juga makanan serta minuman ringan dan pop mie.

Mandorak yang romantis

Bila sampai di Danau Weekuri, jangan lupa mampir di Pantai Mandorak. Pantai ini terletak berdampingan dengan Danau Weekuri.


Anda cukup keluar dari lokasi danau dan bergerak 300 meter ke arah barat. Masuk ke tempat ini tidak ada tarif resmi, namun pada saat mampir ke sana, kami dimintai uang sebesar Rp. 50.000,- untuk satu mobil.


Pada bagian depan, akan disambut dengan deretan pinus yang melambai rendah. Deretan batu berukuran besar ditata rapi pada tanah, sebagai pijakan menuju lopo berukuran besar.

Lopo ini terbuat dari papan dan batang kelapa yang kokoh. Bagian atap terbuat dari rumbia yang berwarna kecoklatan. Pada bagian depan lopo, hamparan karang tertutup butiran pasir berwarna krem dengan ukuran besar menunggu di depan mata.

Romantisme Mandorak lebih terasa saat kaki melangkah ke arah pantai. Pantai ini adalah pantai laut selatan, sehingga gelombang yang menghantam dinding karang yang terjal menciptakan musik alam yang luar biasa indahnya. Warna krem pada pasir menghaluskan birunya air laut yang menyapa pantai.

Gambar yang indah dapat dibuat dari bagian karang yang lebih tinggi pada sisi sebelah kanan atau kiri. Atau langsung mengambil gambar dari arah depan. Latar belakang batu karang yang menjorok berhadapan, menciptakan siluet yang indah di sana.

Sesaat, terdengar riuh suara nelayan yang hendak melaut. Perahu yang akan dipakai, didorong beramai-ramai ke arah pantai, mencoba melawan kerasnya gelombang. Semakin lama, semakin mengecil sebelum menghilang dibalik buih gelombang yang kian menderu.

Facebook Comments