Sewajarnya insan di dunia ini pernah merasakan kebimbangan. Seringkali kita dengar kalimat bahwa hidup ini adalah pilihan. Namun sebenarnya hidup bukan sekedar sebuah pilihan, melainkan bahwa hidup memerlukan keyakinan untuk memilih. Pilihan selalu tersedia di depan kita, sehingga jika kita tidak mau memilih, kita tidak akan memiliki apa-apa dalam hidup ini.
Pada setiap kata “tidak” yang kita ucapkan, sebenarnya kita sedang berkata “ya” untuk hal yang lain. Tidak ada yang salah dengan mengatakan “tidak” pada suatu hal. Akan tetapi, kita juga tetap harus memikirkan pilihan jawaban “ya” yang secara otomatis terjadi pada hidup kita.
Pilihlah jawaban “tidak” bisa berarti banyak maksud, seperti takut gagal, takut ditertawakan orang lain, masih terlalu nyaman untuk situasi saat ini atau memang kita sedang fokus pada suatu kegiatan tertentu. Sadarilah bahwa setiap pilihan jawaban “tidak” bisa merupakan pilihan jawaban “ya” untuk hal yang lain. Begitu pula sebaliknya. Kenali dan pastikan bahwa memilih kedua jawaban tersebut merupakan hal yang positif yang membantu ke arah hidup yang lebih baik.
Kita seringkali melontarkan banyak alasan dan selalu menunda-nunda pekerjaan atau hidup kita, Kita menganggapnya selalu benar 100%. Itulah situasi hidup kita saat ini. Situasi tersebut jangan dijadikan sebagai pembenaran karena hanya akan menghalangi kita untuk mewujudkan impian, harapan dan cita-cita. Pembenaran tersebut hanya sekedar dipakai untuk menutupi kebenaran yang lain.
Kita memiliki hak untuk memilih hidup, mewujudkan mimpi, mewujudkan cita-cita, dan mewujudkan segala sesuatu yang kita inginkan. Kapan hal itu bisa terjadi? Barangkali inilah saat yang tepat!
Bila ada hambatan, rintangan, kendala, carilah jalan keluar. Jangan justru mencari alasan untuk menunda-nunda.
Jangan pula mudah menyerah. Memang, tak ada insan di dunia terlahir sempurna dan mahir melakukan segala sesuatu seorang diri. Semua memerlukan latihan dan proses. Kita tidak pernah tahu kapan dan dimana kita akan berhasil. Namun, kita tahu pasti kapan kita akan gagal, yaitu tatkala kita menyerah dan saat kita memutuskan untuk berhenti dari perjuangan kita.
Keberhasilan dan kemenangan yang dapat kita raih dengan mudah, biasanya tidak akan membuat kita menghargai kemenangan yang diraih. Sebaliknya, kemenangan akan terasa sangat manis dan menyenangkan disaat pencapaian tersebut berhasil melewati segala rintangan, curahan keringat, dan air mata.
Ditulis oleh V. Untoro untuk Inspirasiana
Facebook Comments