
Tatkala pemikiran kita berbeda dengan orang lain, jangan kita hanya berpikir pemikiran mereka salah. Bisa jadi pemikiran kita saja yang belum mampu menjangkau. Karena pemikiran mereka dilihat dari ketinggian ilmu yang dimiliki, sedangkan pemikiran kita bisa jadi belum sampai ke situ.
Sejatinya ketika berada di ketinggian akan melihat ke bawah lebih jelas dan luas. Jelas, karena dari ketinggian pandangan menjadi lebih jauh jangkauannya.
Saat saya berada di ketinggian lantai 4 rumah sakit, saya mencari tempat yang bisa melihat ke luar ruangan. Ada rasa suntuk juga dalam ruang kamar di rumah sakit atau terus-menerus menatap layar gawai.
Saya mencari tempat agar bisa melihat yang terjadi di luar. Ada satu sudut yang berdinding kaca yang lebar, sehingga saya melihat sesuatu yang berbeda dengan yang ada di dalam kamar.
Pohon-pohon, orang atau kendaraan yang berlalu lalang. Para penjual makanan yang sibuk melayani pembeli. Supir-supir yang sedang ngobrol sambil merokok.
Tentu masih banyak lagi. Hal yang tak mungkin saya lihat dengan jelas ketika posisi saya di bawah.
Hal ini paling tidak semakin menyadarkan saya bahwa dalam kehidupan ini mesti melihat suatu masalah dari ketinggian atau wawasan yang luas. Bukan dengan pemikiran sempit atau secara datar. Bahwa yang paling benar itu adalah sudut pandang sendiri. Menilai satu hal dari sudut pandang keyakinan sendiri.
Pandangan kita benar, bukan berarti pandangan orang lain salah. Ini yang mestinya kita pahami.
Kita mesti mencoba melihat lebih luas berkenaan dengan satu masalah. Dengan demikian dapat melihat dan memahami masalah lebih jelas dan luas lagi. Bukan hanya dari satu sisi, sehingga dapat menyelesaikan masalah dengan lebih baik lagi.
Kita juga perlu belajar berpikir kritis terhadap diri sendiri. Jangan-jangan apa yang saya pikir dan yakin benar itu terdapat kesalahan juga bila melihat dari sudut pandang yang lain?
Karena apa yang kita lihat dengan mata kepala sendiri bisa saja salah.
Sebaliknya jangan-jangan pendapat orang lain yang saya anggap salah ada kebenarannya?
Karena bisa jadi pandangan orang lain lebih fokus dan pas, sehingga bisa melihat dengan benar.
Mengapa sering terjadi perselisihan atau perdebatan? Karena melihat dengan sudut pandang yang sempit. Kurang gaul atau ilmunya kurang tinggi untuk melihat suatu masalah.
Namun, enggan untuk koreksi diri. Yang ada memaksakan pandangannya sendiri yang harus benar.
Apalagi melihat satu masalah dengan emosi hati yang panas. Ini ibarat melihat sesuatu di balik tembok. Melihat satu masalah belum jelas, tetapi memutuskan dengan sembrono. Bukankah ini sering kali terjadi?
Dari apa yang saya alami juga mengajarkan bahwa kita memang perlu memiliki ilmu yang tinggi. Dengan demikian bisa melihat suatu masalah lebih jelas lagi. Bukan untuk merendahkan orang lain dan menjadi tinggi hati, tetapi agar lebih mengerti suatu masalah yang terjadi.
@cermindiri, 15 Desember 2021
Facebook Comments