Mengapa di AS Ada Larangan Anak Latihan Menyundul Bola?

Sepak bola menjadi olahraga populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak kecil anak-anak lazimnya sudah mulai bermain bola dengan sarana ala kadarnya.

Tahukah Anda bahwa di Amerika Serikat (AS) ada larangan anak latihan menyundul bola? Mengapa demikian? Mulai usia berapa anak-anak di Amerika Serikat boleh berlatih heading atau menyundul bola?

Apa saja potensi bahaya heading?
Heading atau menyundul bola dianggap sebagai keterampilan sepak bola yang penting. Akan tetapi, menyundul bola bisa menimbulkan risiko cedera kepala dan otak.

Cedera parah akibat menyundul bola bisa saja segera sembuh setelah ditangani. Akan tetapi, mungkin juga cedera akibat menyundul bola menimbulkan gejala secara perlahan setelah terjadi banyak cedera kecil yang berulang.


Cedera ini dapat terjadi karena kontak bola dan kepala. Cedera ini juga dapat terjadi selama kontak kepala dan kepala yang tidak disengaja, ketika dua pemain menuju bola yang sama.

Risiko tinggi gegar otak akibat menyundul bola

Gegar otak terjadi ketika kepala terbentur sangat keras. Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis. Data menunjukkan bahwa dalam sepak bola, sekitar 22 persen dari semua cedera adalah gegar otak.

Majalah Scientific America merilis, penelitian menunjukkan bahwa menyundul bola dapat berkontribusi pada masalah neurodegeneratif, seperti ensefalopati traumatis kronis.

Para peneliti yang telah mengamati para pemain sepak bola telah melihat hubungan yang erat antara jumlah sundulan yang dilakukan pemain dan kelainan otak.

Ada juga penelitian di mana peneliti membandingkan pemain sepak bola dengan perenang. Lazimnya otak perenang terlihat sangat normal sementara otak pemain sepak bola memiliki kelainan pada saluran serat materi putih mereka.

Sel saraf mengirimkan pesan mereka ke sel saraf lain melalui saluran serat mereka, atau akson, dan jika otak cukup terguncang, seseorang dapat mengalami gangguan saluran serat saraf mereka.

Apa efek dari kelainan otak ini? Guncangan otak yang berlebihan, trauma subkonkusi dan gegar otak yang berlebihan—dapat menyebabkan gejala masalah kognitif, termasuk masalah ingatan serta masalah perilaku dan suasana hati seperti kecemasan dan depresi. Gejala lain termasuk masalah sulit tidur, pusing dan sakit kepala.

Siapa yang paling berisiko?
Umumnya, pemain sepak bola usia anak-anak dan remaja kemungkinan besar mengalami cedera otak karena menyundul.

Cedera ini terjadi karena anak-anak dan remaja umumnya belum sepenuhnya menguasai teknik menyundul bola yang aman. Saat mereka belajar bagaimana memperebutkan bola di udara, mereka biasanya akan menggunakan gerakan tubuh yang salah. Ini meningkatkan risiko cedera otak.

Selain itu, otak mereka masih menuju kematangan. Leher anak-anak juga biasanya lebih lemah dibandingkan dengan leher pemain yang berusia lebih tua. Karena faktor-faktor ini, pemain muda lebih rentan terhadap bahaya menyundul bola.

Anak-anak dan para remaja muda juga memiliki kepala besar yang tidak proporsional. Pada usia lima tahun, kepala mereka sekitar 90 persen dari lingkar dewasa mereka, tetapi lehernya belum berkembang ke titik itu.

Anak-anak dan remaja muda memiliki kepala besar di leher yang masih sangat lemah. Ini membuat kepala anak dan remaja bisa cedera kala terbentur bola atau berbenturan dengan kepala pemain muda lainnya.

Empat cara untuk meminimalkan bahaya latihan sundulan bola?

Meskipun tidak selalu mungkin untuk sepenuhnya menghindari cedera otak dalam sepak bola, ada beberapa cara untuk mengurangi risikonya:


1. Latih teknik yang tepat. Mempelajari teknik yang tepat sejak awal dapat melindungi kepala. Ini termasuk menstabilkan leher dan dada pemain dengan cara yang mengurangi dampak berbahaya.

2. Pakai tutup kepala.
Mercury Press/fair use for education by Inspirasianakita.com
Tutup kepala, seperti helm, juga meminimalkan benturan. Helm dilapisi dengan bantalan yang mengurangi guncangan pada tengkorak pemain.

3. Ikuti aturan. Selama pertandingan, jadilah olahragawan yang baik dan ikuti aturan. Ini mengurangi peluang Anda untuk secara tidak sengaja melukai diri sendiri atau pemain lain.

4. Gunakan pembinaan yang tepat. Pelatih dapat mengajarkan atlet untuk mendapatkan kontrol gerakan tubuh yang lebih baik. Bicaralah dengan pelatih jika Anda atau anak-anak Anda khawatir tentang cedera otak.

Undang-undang Sepak Bola AS tentang latihan sundul bola

Pada tahun 2016, Federasi Sepak Bola Amerika Serikat, yang biasa disebut sebagai US Soccer, mengeluarkan larangan bagi pemain 10 tahun dan yang lebih muda dari 10 tahun untuk berlatih menyundul bola.

Aturan ini berarti pelatih tidak diizinkan untuk mengajari anak-anak berusia 10 tahun dan di bawah 10 tahun berlatih teknik menyundul.

Untuk anak-anak berusia 11 hingga 13 tahun, latihan menyundul dibatasi 30 menit setiap minggunya. Pemain tidak boleh menyundul bola lebih dari 15 hingga 20 kali sundulan setiap minggu.

Tujuan dari undang-undang ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang cedera kepala dan melindungi pemain muda. Aturan ini mulai berlaku Januari 2016.

Sampaikan artikel ini untuk mengedukasi orang tua, guru olahraga, dan anak-anak akan risiko di balik latihan menyundul bola bagi anak-anak yang rentan cedera kepala dan otak.

Sejatinya pemerintah Indonesia dan PSSI juga perlu membuat aturan dengan merujuk pada hasil-hasil penelitian ilmiah mengenai bahaya menyundul bola, khususnya bagi calon atlet belia.

Salam literasi. Ditulis RB untuk Inspirasianakita.com.

Facebook Comments