5 Kiat Memilah Barang Yang Layak Dipakai dan Yang Perlu Dibuang

Seberapa banyak barang yang Anda miliki di kamar atau rumah Anda? Dari barang-barang itu, berapa yang sungguh Anda perlukan?

Saat ini kita hidup dalam masyarakat konsumeris. Masyarakat yang dihujani produk-produk konsumsi secara berlebihan.

Dahulu, generasi zaman baheula tidak memilik banyak barang seperti yang kita miliki sekarang. Uniknya, generasi lawas juga bisa bahagia dengan segala keterbatasan mereka.

Sekarang kita menjadi sulit untuk menghayati kembali kesederhanaan hidup seperti masa lalu. Untuk setiap detail kepentingan, para produsen memproduksi jasa dan barang tertentu.

Bayangkan saja, untuk memasak, ada ratusan perkakas modern untuk memasak jenis makanan tertentu dan menyajikannya secara apik di atas meja.

Dampak dari konsumerisme itu adalah banyaknya barang yang kita miliki. Sampai-sampai, kita bingung: mana barang yang layak dipakai dan mana yang perlu dibuang?

Inilah 5 kiat memilih dan memilah barang yang dipakai dan yang perlu dibuang:

1. Sesuaikan dengan prioritas kebutuhan hidup kita
Barang ada untuk membantu kita mencapai tujuan atau memenuhi kebutuhan kita. Jangan biarkan logika terbalik: barang yang menentukan hidup kita.

Pertahankan barang-barang yang sungguh penting untuk kebutuhan primer kita. Barang-barang yang menarik namun rendah kebergunaannya bisa kita pertimbangkan untuk dibuang.

2. Sesuaikan dengan ruang yang tersedia
Saat memilah barang, sesuaikan dengan ruang yang sungguh tersedia untuk barang itu. Hindari menyimpan barang yang menyita terlalu banyak ruang, meski barang itu mungkin sesekali kita perlukan.

3. Perhatikan masa pakai barang di masa depan

Jika berhadapan dengan dilema keterbatasan ruang, gunakan perhitungan masa pakai barang di masa depan.

Barang-barang yang sebentar lagi kedaluwarsa atau ketinggalan zaman layak kita pertimbangkan untuk dibuang.

4. Perpanjang masa pakai barang dengan meminjamkan dan menyumbangkannya
Sejatinya kita tidak harus selalu membuang. Kita bisa memperpanjang masa pakai barang dengan meminjamkannya dan menyumbangkannya pada yang lebih memerlukan.

5. Beranilah memutus “memori” pada barang yang Anda simpan terlalu lama
Percaya atau tidak, banyak orang menyimpan barang hanya karena barang itu menyimpan “memori” yang tidak sangat penting.

Misalnya, cinderamata dan kado pemberian seseorang. Seringkali cinderamata dan kado itu tidak memiliki fungsi atau tidak berfungsi dengan baik lagi, namun masih saja kita simpan.

Untuk menghemat ruang, kita seringkali perlu memutus “memori” atau “nostalgia” pada barang yang sudah terlalu lama kita simpan.

Jika ingin mengingat si pemberi, bisa kita tempuh cara-cara lain. Misalnya, memotret barang itu. Foto barang bisa kita simpan secara digital.

Rupanya, bukan hanya dalam hubungan antarinsan saja kita perlu move on. Dalam menyimpan barang pun, kita perlu move on.

Mungkinkah di kamar atau rumah Anda, masih tersimpan terlalu banyak barang-barang “nostalgia” yang sejatinya hanya memenuhi ruang saja tanpa dampak nyata untuk kebahagiaan Anda?

Jika jawabannya adalah “ya”, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan: dibuang sayang atau tidak kunjung dibuang karena masih sayang (pada mantan yang memberinya)?

Salam beberes!
Ditulis Erbe untuk Inspirasianakita.com

Facebook Comments