Kisah Inspiratif Adul, Semangat Melanjutkan Sekolah Meski Fisik Terbatas

Namanya Mukhlis Abdul Kholiq, biasa dipanggil Adul. Seorang anak yang berasal dari Sukabumi, terlahir memiliki kelainan di bagian kakinya sehingga berjalan dengan cara merangkak.

Pada tahun 2018 yang lalu pada saat duduk di kelas 3 SD, Adul pernah viral karena harus merangkak sejauh 3 Km untuk sampai ke sekolah.


Karena semangatnya yang luar biasa, Adul banyak mendapat apresiasi dari beberapa pihak. Adul pun pernah diundang untuk tampil di beberapa acara TV Nasional, antara lain di Kompas TV, CNN TV dan Trans 7 dalam acara Hitam Putih.

Keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo pun telah terwujud, yaitu pada saat acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun 2018 di Bekasi. Adul beserta ibunya diundang ke sana, dan Pak Jokowi menemuinya di sela-sela acara tersebut.

Pak Jokowi sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan terhadap keinginan Adul untuk bisa melanjutkan sekolah sampai ke Perguruan Tinggi.


Adul Melanjutkan Sekolah di SMP Negeri 2 Cibadak

Tahun ini Adul sudah lulus dari sekolah sebelumnya yaitu SDN 10 Cibadak. Adul melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Cibadak, sekolah ini dipilih karena yang paling dekat dari tempat tinggal Adul.

Berangkat ke sekolah Adul diantar jemput motor yang dibawa oleh tetangganya, motor ini merupakan pemberian dari Bapak Bupati Sukabumi. Selama satu minggu pertama, ibunya juga ikut mengantar Adul ke sekolah, tetapi sekarang ini Adul hanya diantar jemput oleh tetangganya.

Tanggal 18 Juli sampai 20 Juli 2022 Adul mengikuti kegiatan MPLS di SMPN 2 Cibadak, semua kegiatan diikuti olehnya dengan semangat baik yang di lapangan ataupun yang di kelas. Pada saat upacara, Adul berbaris di posisi paling depan.


Adul saat mengikuti kegiatan MPLS di SMPN 2 Cibadak (dokpri Tati Ajeng Saidah)

Adul sangat senang mengikuti kegiatan MPLS karena bisa bertemu dengan teman-teman baru dan juga guru-guru di sekolah. Mereka semua menyambut dan menerima Adul dengan baik.

Pada tanggal 22 Juli 2022 semua siswa kelas 7, 8 dan 9 SMPN 2 Cibadak masuk semua, dengan jumlah siswa kurang lebih 750 orang. Setelah kegiatan shalat dhuha, ada kegiatan perkenalan guru dan wali kelas kepada semua siswa.

Oleh Wakil Kepala Sekolah, Adul juga dikenalkan kepada seluruh siswa dan guru yang hadir. Supaya mereka tahu tentang kondisi fisik Adul, dengan harapan semua warga sekolah bisa menerima dan memperlakukan Adul sama seperti siswa yang lainnya.


Adul saat dikenalkan kepada seluruh siswa SMPN 2 Cibadak (dokpri Tati Ajeng Saidah)

Saat diperkenalkan, Wakil Kepala Sekolah menceritakan kisah inspiratif dan perjuangan Adul saat bersekolah di SD. Beliau meminta kepada semua siswa bisa mencontoh semangat Adul yang luar biasa dalam belajar.

Adul Anak yang Mandiri Sejak Kecil
Penulis pernah datang sekali ke rumah Adul, di Kampung Cikiwul Tonggoh RT 05/RW 01 Desa Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Ternyata rumahnya cukup jauh dari sekolah, sekitar 1,5 Km. Untuk sampai ke rumahnya, setelah melewati Kampung Batu Lawang harus melalui jalan yang cukup sempit di pinggir irigasi tetapi bisa dilewati oleh sepeda motor.

Rumah Adul berada di atas bukit, untuk menuju ke rumahnya ada tangga yang harus dilewati dan Adul sudah terbiasa melewatinya dengan mudah.

Dalam kesehariannya Adul merupakan anak yang lincah, periang dan murah senyum. Sejak kecil, orang tuanya mendidik Adul untuk menjadi anak yang mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain.

Adul sudah biasa mempersiapkan keperluannya tanpa bantuan dari ibunya, mulai mandi, memakai baju, memakai sepatu dan menyiapkan buku-buku sekolah semuanya dilakukan oleh Adul sendiri.
Untuk makan pun Adul tidak susah, bahkan Adul bisa memasak telur sendiri. Keluarganya sengaja menempatkan kompor gas dengan posisi rendah, sehingga bisa dijangkau oleh Adul.

Setelah pulang sekolah, Adul hanya bermain di rumahnya. Walaupun rumahnya sederhana, tetapi memiliki teras dan halaman yang luas sebagai tempat bermain. Selain bermain dengan keponakannya yang masih kecil, terkadang ada teman-temannya yang datang ke rumah untuk bermain bersama Adul.

Setelah shalat magrib, Adul akan dibimbing oleh ayahnya mengaji di musola yang ada di rumahnya. Kedua orang tuanya sudah mengenalkan ilmu agama kepada Adul sejak kecil, bahkan Adul sudah bisa melaksanakan puasa penuh selama bulan Ramadan sejak usia 4 tahun.

Menurut penjelasan kedua orang tuanya, Adul juga memiliki rasa empati yang tinggi terhadap teman-teman sekolahnya sewaktu di SD. Ketika melihat temannya yang kekurangan, Adul dengan tulus akan memberikan barang yang dimilikinya kepada temannya tersebut misalnya tas ataupun buku tulis.

Sampai saat ini Adul memiliki cita-cita ingin menjadi petugas pemadam kebakaran. Alasannya karena ingin membantu orang-orang yang sedang kesulitan.

Walaupun cita-cita tersebut sangat mulia, tetapi karena keterbatasan fisik yang dimilikinya hal ini kemungkinan sulit untuk diwujudkan.

Pada saat bincang-bincang, penulis memberikan masukan kepada Adul dan kedua orang tuanya agar Adul nantinya diarahkan untuk menguasai IT. Ternyata Adul sudah pernah mendapatkan pelatihan menggunakan microsof word pada saat berada di Balai Besar Rehabilitasi Sosial penyandang Disabilitas Prof. Dr. Sooharso di Surakarta.

Menurut ibunya, Adul berada di sana saat Pandemi selama 3 bulan sedangkan Ibunya hanya menunggu selama 1 minggu. Selama di sana Adul dan anak-anak penyandang disabilitas lainnya dilatih untuk mandiri dan dibekali dengan keterampilan-keterampilan.

Adul pun meminta ibunya menunjukkan kepada penulis hasil belajar komputer selama di sana berupa 2 lembar kertas yang sudah diprint, berisi bio data Adul yang dilengkapi dengan foto dirinya sendiri.

Adul juga bila ada tugas yang harus diketik, akan mengerjakannya di warnet yang berada tidak jauh dari rumahnya,
Luar biasa, Adul betul-betul anak yang mandiri dan semoga bisa bermanfaat pada saat Adul dewasa kelak.

Apresiasi dari Berbagai Pihak untuk Adul
Sebelum pulang, penulis meminta izin melihat foto-foto Adul yang dipajang di dalam rumah. Ada foto bersama Presiden Jokowi, Menteri Sosial yang dulu Agus Gumiwang, dan foto-foto ketika berada di beberapa studio TV.


Adul saat dikunjungi oleh Pak Muhaimin Iskandar di rumahnya (dokpri orang tua Adul)

Ayah Adul juga menunjukkan foto Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah dan Ketua Umum PKB Muahimin Iskandar pada saat berkunjung ke rumah Adul.

Apresiasi yang diberikan oleh semua pihak kepada Adul, mudah-mudahan akan terus meningkatkan semangatnya dalam melanjutkan sekolah hingga harapannya untuk bisa kuliah di Perguruan Tinggi bisa terwujud.

Kami semua menyayangimu Adul, semoga semua keinginanmu bisa tercapai. Teruslah menjadi inspirasi bagi semua orang. Keterbatasan fisik tak akan menghalangimu untuk mewujudkan semua impianmu di masa depan.

Cibadak, 30 Juli 2022
Tati Ajeng Saidah untuk Inspirasiana

Facebook Comments