Manfaat Medis Sunat bagi Bayi, Sebuah Kisah Nyata

Granny Bliss’ Diary Bagian Kedua
Baby K Disunat pada Usia 3 Hari

Awalnya, ayah dan ibu baby K merencanakan sunat dilakukan pada usia 2 hari. Namun, karena jatuh pada hari Minggu, mereka memutuskan untuk melakukannya pada hari ketiga.

Aku tidak memiliki anak laki-laki dan belum tahu banyak tentang sunat bayi. Ada sedikit rasa kasihan bahwa bayi yang baru berusia 2 hari itu harus merasakan sakitnya dioperasi, meskipun hanya operasi ringan.

Putriku meyakinkan bahwa ia akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan seorang dokter yang sudah aku kenal dengan baik. Aku tahu persis kualitas kerja dokter tersebut. Hal ini membuatku merasa tenang.

Sebetulnya, pada usia berapa idealnya sunat dilakukan? Apa manfaat dan risikonya? Berapa lama waktu pemulihannya?

Apa itu sunat dan sebaiknya dilakukan pada usia berapa?
Melansir American Pregnancy Association (APA), bayi laki-laki dilahirkan dengan penutup kepala penis, yang disebut kulup. Dengan sunat, kulup diangkat melalui pembedahan (1).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa kebanyakan dokter menyarankan sunat dilakukan dalam beberapa hari sejak kelahiran bayi. Beberapa dokter menyarankan untuk menunggu dua atau tiga minggu. Ketika kelahiran terjadi di rumah sakit, sunat biasanya dilakukan dalam waktu 48 jam.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Iranian Red Crescent Medical Journal menyatakan bahwa tidak ada konsensus mengenai pada usia berapa sunat sebaiknya dilakukan (2).

Para peneliti membagi subjek penelitian dalam 3 kelompok: 7 tahun.

Dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa sunat lebih baik dilakukan sunat saat anak berusia < 1 tahun karena komplikasi anestesi lebih kecil dan biaya lebih rendah. Selain itu, bayi tidak berisiko terpengaruh secara psikologis oleh prosedur sunat.

Manfaat sunat
Pertama, mencegah infeksi saluran kemih (ISK) pada bayi. ISK adalah infeksi bakteri pada kandung kemih dan terkadang ginjal.

Melansir aboutkidshealth.ca, ISK terjadi ketika bakteri melakukan perjalanan melalui uretra ke kandung kemih. ISK perlu segera diobati agar infeksi tidak menyebar ke ginjal (3).
ISK pada bayi juga dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Mencuci area genital bayi dengan air, bukan dengan sabun.
2. Jangan gunakan mandi busa, karena akan mengiritasi.
3. Jangan memasukkan sampo atau sabun lain ke dalam air mandi.
4. Cukupi kebutuhan cairan bayi setiap hari agar aliran urin terjaga dengan baik.

Kedua, mengurangi risiko kanker penis dan kanker prostat pada pria dewasa. Kanker penis adalah salah satu jenis penyakit kanker yang terjadi pada kulit dan jaringan penis. Jenis kanker ini kurang umum terjadi (4).

Melansir Cancer.org, pria yang disunat saat masih anak-anak mungkin memiliki peluang yang jauh lebih rendah terkena kanker penis dibandingkan mereka yang tidak disunat. Bahkan, beberapa ahli mengatakan bahwa sunat saat bayi mencegah kanker ini. Efek perlindungan yang sama tidak terlihat jika sunat dilakukan sebagai orang dewasa (5).

Sebaliknya, kanker prostat diperkirakan menempati urutan ke-4 kanker paling umum di dunia. Kanker ini muncul ketika sel prostat bermutasi dan berkembang biak secara tak terkendali (6).


Para peneliti di Pusat Penelitian Kanker Fred Hutchison di Seattle, Amerika Serikat melaporkan bahwa sunat mengurangi risiko kanker prostat agresif sebesar 18% dan kanker prostat yang kurang agresif sebesar 12%, tetapi hanya untuk sunat sebelum seorang pria melakukan hubungan seksual untuk pertama kali (7).

Risiko sunat
APA menyebut risiko sunat termasuk minim. Tingkat komplikasi berkisar 0,1% -35% antara lain infeksi, perdarahan, dan kegagalan untuk mengangkat kulup yang cukup. Pendarahan dan infeksi dapat terjadi karena iritasi akibat gesekan popok dan amonia dalam urin.

Meskipun risikonya sangat minim, APA mengingatkan sunat harus selalu dilakukan oleh tenaga medis yang profesional dan hanya pada bayi yang sehat. Selain itu, teknik yang digunakan harus telah terbukti untuk mencegah infeksi.

Waktu pemulihan
Dibutuhkan 7 – 10 hari untuk pemulihan penis setelah sunat. Pada awalnya, ujung penis mungkin tampak sedikit bengkak dan merah. Mungkin ada sedikit darah pada popok. Mungkin juga ada sedikit cairan kuning atau kerak setelah beberapa hari. Ini adalah bagian normal dari pemulihan (8).

Setelah kunjungan pertama baby K ke dokter spesialis anak pada usia 12 hari, putriku melaporkan bahwa hasil sunat sudah pulih sepenuhnya. Dokter menilai hasil tersebut sudah baik dan baby K tidak perlu diberi salep lagi.

Granny Bliss sungguh lega dan bahagia mendapat kabar baik ini.
#cerita Baby K – 002

Referensi:
1.Baby Circumcision
2.At What Age Range Should Children Be Circumcised?
3.Urinary tract infections in babies
4.Kanker Penis
5.Risk Factors for Penile Cancer
6.Tingkat Keganasan Kanker Prostat pada Pria Berusia di Atas 50 tahun
7.Circumcision reduces prostate cancer risk
8.Circumcision

Facebook Comments