Profil Feby Putri, Bernyanyi dengan Hati untuk Kaum Tuli

Jika kita amati perkembangan musik Indonesia terkini, kita sangat patut berbahagia. Mengapa? Muncul para penyanyi muda dengan prestasi dan renjana bermusik untuk mengangkat masalah sosial.

Di tingkat dunia, ada nama-nama Niki dan Rich Brian, dua musisi muda Indonesia yang berkarier di Amerika Serikat.

Di tingkat nasional, ada nama-nama Nadin Amizah, Pamungkas, Lyodra, Tiara Andini, dan Feby Putri.

Feby Putri, nama terakhir, secara khusus patut mendapat perhatian karena kegemarannya menyuarakan suara kaum terpinggirkan dalam lagu-lagunya.

Profil Feby Putri

Feby Putri adalah gadis kelahiran Makassar, 5 Februari 2000 yang mulai naik daun setelah menyanyikan cover lagu Celengan Rindu yang dipopulerkan pertama kali oleh Fiersa Besari.

Feby Putri memiliki suara yang khas dan kemampuan vokal yang mumpuni. Ia tak canggung bernyanyi di hadapan publik tanpa bantuan autotune atau instrumen “pemoles” suara.

Lagu Halu, kepedulian Feby Putri pada penderita skizofrenia

Lagu Halu yang dibawakan Feby Putri adalah lagu yang membutikan kepeduliannya pada para penderita skizofrenia.

Jika ingin mendengarkan lagu Halu, silakan klik utas Youtube ini.

Dalam keterangan di bawah video Halu, Feby Putri menulis hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang menunjukkan, prevalensi skizofrenia di Indonesia sebanyak 6,7 per 1000 rumah tangga.

Hal ini berarti, dari 1.000 rumah tangga terdapat 6,7 rumah tangga yang memiliki anggota rumah tangga (ART) pengidap skizofrenia.

Skizofrenia adalah penyakit jiwa yang ditandai delusi, halusinasi, oborlan yang tidak teratur, ketidakteraturan berpikir dan rendahnya motivasi.

Penderita skizofrenia juga bisa memiliki kecenderungan untuk bunuh diri. Hal ini yang sangat perlu diantisipasi agar tidak terjadi.

Feby Putri dengan lagu Halu mengajak pendengarnya untuk tidak menghakimi para penderita skizofrenia dengan stigma. Justru halusinasi para penderita skizofrenia patut disadari sebagai gejala skizofrenia yang patut mendapat perhatian dari kerabat dan sahabat.

Lagu Usik, tanda kepedulian Feby Putri pada orang Tuli

Feby Putri menyuarakan kepeduliannya pada para penderita gangguan pendengaran dengan lagu Usik.


Dalam keterangan video YouTube Lagu Usik, Feby Putri menulis, “berdasarkan data Communication Service for The Deaf estimasi pengguna bahasa isyarat di Indonesia sendiri mencapai di bawah 10.000 orang.

Sebanyak 98% Teman Tuli di dunia tidak mendapatkan pendidikan dalam Bahasa Isyarat dan 70% Teman Tuli diseluruh dunia tidak mendapatkan pekerjaan.

Kami dedikasikan ini kepada Teman Tuli yang berjuang dalam pergerakan tentang Budaya Tuli dan Kesetaraan Hak yang sama dengan masyarakat dengar.”

Kita sungguh tersentuh kala mendengar lagu Usik dan membaca niat mulia Feby Putri di balik lagu itu.


Mari kita renungkan sejenak sebagian lirik lagu Usik:

Hari-hari kujalani harap ada yang bermakna/
Kembalikanlah senyumku yang pergi/
Secepat seperti dilahirkan lagi

Lirik ini melukiskan kesedihan para sahabat Tuli yang merasa diri tak sebahagia orang lain pada umumnya. Ada kerinduan untuk meminta pada Tuhan agar dapat dilahirkan lagi dalam kondisi normal.

Tiada yang meminta seperti ini
Tapi menurutku Tuhan itu baik
Merangkai ceritaku sehebat ini
Tetap menunggu dengan hati yang lapang

Teman Tuli menyadari, keadaan difabilitas bukanlah sesuatu yang diminta, tetapi sesuatu yang diberikan (given). Tak ada seorang pun yang ingin dilahirkan sebagai Teman Tuli.

Akan tetapi, muncul keyakinan bahwa dengan hati yang lapang dan sabar, segala pergulatan hidup akan menemukan maknanya.

Bertahan dalam macamnya alur hidup
Sampai bisa tiba bertemu cahaya
Tapi menurutku Tuhan itu baik
Tapi menurutku Tuhan itu baik

Secara puitis, Feby Putri melukiskan harapan sebagai cahaya yang ditemukan di lorong perjalanan hidup.

Pergulatan memaknai karunia sebagai Teman Tuli pada akhirnya bermuara pada kesadaran bahwa Tuhan itu baik.

Tuhan menghendaki semua makhluk ciptaan-Nya berbahagia, apa pun keadaan mereka ketika dilahirkan. Tuhan mencintai semua manusia sebagai karya cinta-Nya.

Kecacatan mental dan atau fisik tak menghalangi besarnya cinta kasih Tuhan pada manusia yang Ia cipta dengan penuh cinta.

Feby Putri berhasil menyampaikan pesan humanis ini dalam lirik-lirik lagu karyanya nan puitis.

Salam hormat untuk Feby Putri, para kerabat dan pemerhati kaum difabel, serta para sobat difabel.

Ditulis oleh Erbe untuk Inspirasianakita.com.

Facebook Comments